Monday, January 26, 2009

Fenomena Alam dan Fenomena Keluarga

Ceritanya mau ikut-ikutan ramein fenomena alam paling hot hari ini yaitu GERHANA MATAHARI. Rasanya lucu aja bisa liat gerhana matahari bertepatan juga dengan Hari Raya Tahun Baru Imlek ini.

Tadi sore kurang lebih jam 3an, emang rumah gue lagi rame sama sodara-sodara. Lucu banget melihat mereka. Apalagi melihat perkembangan kehidupan mereka masing-masing (dari yang keliatan sekarang dan dari kulitnya aja) Hehehe. Kayak sepupu gue yang udah pada punya anak, lucu-lucu banget, yang lagi hamil, yang baru masuk kuliah, ada yang tau-tau anaknya uda gede, ada anak-anak yang bandel banget, ada yang lagi sakit, ada yang baru masuk masa puber, bahkan ada yang puber entah keberapa. Haha. Gue baru menyadari, memiliki keluarga setengah besar ini yang sangat heboh. Dari becanda-becandanya, heboh makan ini-itu (Haha), seseruannya, hiruk-pikuk-kacau-balaunya. A wonderful gift from our God.

Yang menarik dari acara kumpul-kumpul keluarga ini adalah ketika kita semua pengen ngeliat gerhana matahari. Heboh banget! Semua pada pengen tau. Hahaha. Lebih heboh daripada permainan rebut-rebutan angpao yang digantung-gantung di pohon. :D
Kira-kira jam 3 sore, tante-tante gue sibuk nyari cermin yang dimasukin ke baskom berisi air buat liat bayangan gerhananya, tapi kurang berhasil. Dan kalo liat langsung tuh silau banget. Trus akhirnya ketemu cara dengan ngeliat bayangan mataharinya dari handphone dalam keadaan off. Tetep masih cari cara lain. Sampe liat dari dalem mobil jadi kehalang sama kaca film mobil. Hahaha. Pokoknya niat abis om-om dan tante-tante. Huehuehue... Tapi belom keliatan gerhananya.

Akhirnya kita masuk rumah lagi, makan lagi. Haha. Dan kira-kira jam 5an keluar lagi buat liat gerhana lagi. Karena uda menemukan cara lewat bayangan di handphone, jadi kita langsung pake handphone, membelakangi matahari dan melihat bayangannya dari layar handphone yang off itu. Dan emang keliatan. Apalagi kalo liat langsung. Sangat silau. Ngerusak mata. Tapi menarik. Posisinya tadi uda kayak bulan sabit gitu. Seru juga.
Yang pasti tante-tanteku heboh sekali. Hehehehe.......

Lucu sekali merasakan fenomena alam di tengah "fenomena" keluarga setengah besar yang heboh dan "heboh". Hahahaha.... Dan sangat bersyukur. Bisa memiliki mereka dengan "ini-itu"nya, baik-buruknya. Tapi tetap menyenangkan.

Kacamata gitta melihat sebuah fenomena alam yang menyenangkan hari ini. Gerhana Matahari. Di tengah kehebohan keluarga setengah besarnya. Sangat senang memiliki mereka.

Monday, January 5, 2009

Tangis dan Tawa Dua Ribu Delapan

Bersama dengan hiruk-pikuk keramaian, canda tawa, bunyi2an kembang api, teriakan menghitung mundur dari 2008 ke 2009, gue jadi terbayang akan perjalanan sepanjang tahun 2008 ini. Banyak banget hal. Banyak banget kejadian. Canda tawa. Tangis. Keanehan. Keajaiban. Gundah-gulana. Wow. Pokoknya semua-muanya yang kalo dibayangin lagi sekarang. I'm amazed! Amazed sama tuntunan tangan Tuhan. Dari mulai Dia memperhatikan gue, melindungi gue, memelihara gue, ngingetin gue (padahal gue-nya suka ga berasa). He's good all the time. Amazing God.

Kalo diinget-inget lagi, gue suka bingung, kenapa bisa begini begitu terjadi dalam hidup ini. Kenapa bisa bertemu lo, dia, mereka, bisa ngeliat ini, itu, bisa ke sana, ke sini. Dan waktu pun sepertinya berlari cepat sekali. Sampe-sampe gue bingung sendiri tau2 uda ganti taun aja.

Dua ribu delapan, emang diwarnai dengan banyak hal. Dari mulai kuliah, bisa melewati dua semester yang cukup berat, bisa melewati DKV 5, bisa melewati kerja praktek, bisa merasakan kegembiraan di tengah-tengah orang baru, bisa melewati berbagai kekecewaan yang cukup besar dan sulit, bisa menyelesaikan pengeditan dvd YC (Hehe), bisa ada lebih sering di dalam keluarga, bisa belajar banyak hal, bisa menjalani hari-hari dan berusaha untuk lebih baik setiap harinya, dan menutup tahun ini, bisa mempersembahkan segala kemampuan untuk ulang tahun-Nya, bisa merasa berada dalam banyak "keluarga", di kampus, gereja, bahkan lingkungan baru. Semuanya ga akan bisa tertuliskan kata "bisa" tanpa ada bantuan dari Yang Mahakuasa. Thanks God.

Terimakasih buat kalian yang sangat mendukung, terimakasih buat kalian yang memberi gue banyak pelajaran baru, terimakasih buat rutinitas, cara berpikir, pandangan, gaya hidup, perkataan, kebiasaan, dan karakter kalian yang sudah menginpirasi. Terimakasih buat Tuhan atas segalanya. (Kagum)

Kacamata gitta melihat suka dan duka yang telah terlewati sepanjang tahun ini, dan membuat dirinya belajar lagi dan lagi. Masih sangat mengagumi apa yang diperbuat Tuhan dalam hidup ini.