Friday, October 17, 2008

Bercermin Setiap Hari

Cermin. Gue teringat hal ini dari poster yang gue liat pas keluar kamar mandi di kantor tempat gue magang. Poster itu bertuliskan bla-bla-bla (gue lupa copy nya haha) dan yang mengesankan adalah ada bagian kotak yang reflektif (kalo di poster tsb kayak bahan alumunium foil) jd kita bisa "ngaca" disitu, tapi ga jelas sih, ga bisa buat dandan. Hehehe..

Otak gue mulai kemana-mana. Gue jd mikir tentang "cermin" itu.

Yang namanya bercermin, pasti kalo gue sih setiap hari. Minimal dua kali sehari, abis mandi. Maksimal, dua kali setiap abis mandi, sebelum pergi (sempet2nya ngaca di cermin wastafel haha), di mobil, setiap abis dari WC (nah brp kali nih) anggap lah tiga kali, sebelum tidur, setiap cuci tangan, dsb, dsb.. Jadi, total2 saya bercermin adalah kurang lebih sembilan kali sehari. Belom lagi kalo di mall yang berdesain kaca2. Waaa... tambah brp kali lagi deh. Hehehe..

Betapa seringnya yah kita ngaca, sering juga ga sih "ngaca"in diri kita, merefleksikan apa aja yang selama ini udah dilakuin buat diri sendiri maupun orang lain.
Gue jadi malu, sering2 ngaca, tapi kadang cuma ngaca fisik aja, gak ngaca hati, ngaca perbuatan.
Yup. Bercermin pada diri sendiri emang susah. Karena yang ngeliat kita sendiri, jadinya ngerasanya baik2 aja.
Itulah, kenapa gue butuh orang lain, buat ngingetin lagi, di saat kita lupa "ngaca".

Sama aja kayak ada cabe nyelip di gigi, kalo ga ngaca ga keliatan. Kalo lupa ngaca abis makan yg bercabe-cabe, trus ada yg negur "eh, di gigi lo ada cabe tuh". Yauda, jangan ngambek. Haha.. Ga usah malu. Setelah diingetin orang lain, coba cari cermin, dan liat di gigi lo bener ga ada cabe nya. Kalo ada, ya bersihin.

Mungkin itu simple dalam hal cabe2an. Tapi, sulit juga ya kalo diartikan cabe itu adalah kesalahan kita yang ga disadari. Dan ditegur pula sama orang. Sangat belajar hal ini.

Kesalahan2 gue setiap hari, cabe2 yang nyelip di gigi gue setiap hari, tanpa gue sadari, karena gue lupa "ngaca". Dan itu pun ditegur sama Yang Mahakuasa. Dan di situ gue belajar banyak. Mengingatkan gue untuk tidak lupa bercermin.

Kacamata gitta tidak melihat sesuatu terselip pada dirinya, karena ia lupa bercermin. Untung, ada Yang mengingatkan. Memang saat tertegur rasanya ga enak. Tapi hasilnya baik.

Tuesday, October 14, 2008

Merajut Sesuatu

Gue lagi seneng nih. Hehe.. Entah kenapa, berasa setiap hal yang terjadi dalam langkah hidup gue bener2 ada warna-warninya. Satu hari aja, bisa ada puluhan warna! Hehe..
Semua hal yang terjadi, setiap hal kecil ternyata sangat menyenangkan!

Contoh, kemarin, gue cuma (ga cuma juga sih..haha) melayani curhat seorang sahabat sejak SMA, lalu berlanjut jadi sharing2an.. Terus kita berdua malah sama2 mendapatkan pencerahan. Dan kita berdua jadi berasa Yang Mahakuasa bener2 nyata bekerja. Keren bgt.
Trus tiba2 curhatan berlanjut, bertambah satu sahabat lain, dan ternyata... Dia jg mengalami satu hal, yang ternyata bisa menambah keterkaitan hal2 yg kita berdua omongin. Alhasil, kita semua jadi mendapat pencerahan! Hehehehe....

Setelah gue tersadarkan dengan hal2 tersebut, gue jd flashback kemana-mana. Dan gue jd menemukan dan mengingat hal2 simple yang ternyata itu semua bisa menjadi luar biasa.

Gue inget juga (inget banget), seseorang pernah membahas hal ini. Mengenai hal kecil. Perhatikan setiap hal kecil. Karena tanpa hal kecil, ga akan ada hal besar. Tiap hal kecil itu membentuk sesuatu sehingga menjadi hal besar.

Dari kejadian2 bbrp hari ini, hal2 kecil memang, tapi semua merajut suatu tujuan. Merajut sebuah hal yang akan tergapai nantinya.
Dan semua hal itu membutuhkan kesabaran, karena mesti "dirajut" dulu. Yup. Proses.

Jadi, sadarilah setiap hal kecil, setiap kejadian kecil, sekecil bahkan se-gak-penting apa pun itu. Bisa aja hal2 tersebut merajut sebuah hal besar!

Kacamata gitta memperhatikan lagi setiap hal kecil yang terjadi, yang bahkan hampir terabaikan. Karena semuanya itu merajut sesuatu. Merajut sebuah hal besar. Kesabaran adalah sarananya, dalam menjalani sebuah proses ini.

Wednesday, October 8, 2008

Inspirasi, Menginspirasikan untuk Diinspirasikan

Nih, saya posting lagi setelah cukup lama tidak. Hehe. Tiba-tiba saja gue terinspirasi untuk menulis tentang inspirasi. Karena gue baru saja melihat sebuah kata "inspirasi" yang menginspirasikan gue untuk menulis tentang itu. Hehe.. Ribet amat yah. Inspirasi hidup tepatnya.

Selama ini, gue sangat dipengaruhi oleh apa yang gue lihat, apa yang gue baca, apa yang gue dengar, gue sentuh, gue makan, minum, gue rasakan melalui panca indera gue, plus "indera keenam" gue yaitu iman. Hehe.. Dan hal-hal tersebutlah yang merupakan sumber inspirasi.

Sumber-sumber inspirasi itu menginspirasikan gue untuk menjalani hidup ini dengan lebih baik. Karena sumber-sumber inspirasi ini membuat gue mengenal banyak hal dan belajar. Inspirasi yang gue dapet bukan berarti ide-ide cemerlang yang bisa menjadi solusi tepat, hebat dan cermat untuk menjawab semua masalah yang ada, tapi lebih kepada hal yang menyemangati kembali perjalanan dan pembelajaran yang ga pernah berhenti di dalam hidup.

Inspirasi membuka mata hati dan pikiran dalam perjalanan kita menuju ke suatu titik. Yang menjadi langkah awal untuk mencapai sesuatu. Inspirasi membuat kita menjadi lebih berpikir lagi akan hal-hal yang akan dicapai dan hal-hal yang ingin digapai. Bukan semata-mata inspirasi memberikan jawaban, tetapi inspirasi merupakan bahan dasar untuk diolah kembali dan menjadi tuntunan dalam melangkah.

Inspirasi, ada setiap waktu, setiap detik, setiap menit, setiap jam. Disadari atau tidak. Terkadang hal sekecil apapun, bisa menjadi inspirasi.

Kacamata gitta melihat sebuah inspirasi sebagai langkah awal. Untuk menjadi sebuah olahan yang membawa kita kepada suatu rutinitas hidup ini, yaitu belajar. Inspirasi terhebat adalah dari Dia yang menciptakan inspirasi untuk terus menjadi inspirasi.