Belakangan, emang entah kenapa perasaan lagi suka campur aduk, kadang seneng, tapi gampang mellow, entar gampang terharu, entar biasa aja, seneng lagi, sedih lagi. Dan setelah dipikir, ditelusuri dan direnungkan, ternyata itu bukan pms. Haha.
Begitulah hidup, ada naik dan turun. Bagaimana kita bisa mensyukuri saat sedang di atas dan sadar akan dampingan-Nya sampai bisa di atas, begitu juga saat di bawah, bagaimana kita bisa mensyukuri (walau sulit) benar-benar mensyukuri saat kita sedang jatuh.
Sedih, syukur dan sukacita. Kira-kira begitu formulanya.
sedih + bersyukur = sukacita
sukacita + bersyukur = sukacita
Masalahnya, kadang lupa sama formula ini. Mungkin kita suka ngerasa "baik-baik saja". Di mana posisi merasa "baik-baik saja" inilah posisi di mana terkadang kita lupa akan formula itu.
Terimakasih untuk hari ini. Untuk Misa Adven Minggu ketiga (Haa tak sabar Natal! :D) yang mengingatkan saya untuk bersyukur.
Terimakasih untuk suka duka, sedih senang yang selama ini terasa.
Terimakasih untuk kebingungan yang suka bertengger di kepala.
Terimakasih untuk hidup ini.
Terimakasih Tuhan.
Kacamata gitta kembali bersyukur dan merasa lega.
No comments:
Post a Comment