Jadi, ceritanya sekarang gue lagi asik menyusun laporan kerja praktek. Hehe. Dan ternyata rasanya ga se-gak-enak yang dibayangkan. Saya masih bisa santai-santai menyusunnya. Hehehehehehe... Dan itu semua terjadi atas apa yang ada di pikiran gue sendiri. Karena kemarin2 rasanya malaasss sekali buat memulai, dan udah kepikiran macem2 tentang laporan. Takut begini. Takut begitu. Alhasil, yang ada ga mulai2 buat ngerjainnya. Toh sekarang, sudah terkerjakan dengan cukup baik dan fine2 saja.
Emang di saat pikiran buruk, malah jadinya ngerusak kelakuan bahkan perkataan kita juga. Begitu juga dengan suasana hati. Di saat suasana hati lagi buruk, pikiran, perbuatan dan perkataan jadi ikut2an terkontaminasi.
Nah, inilah yang gue rasakan beberapa hari kemarin. Rasa gak enak di hati, pikiran, perbuatan dan perkataan. Rasanya salah semua. Mentok sini mentok sana.
Tapi di saat hati kembali riang gembira, pikiran pun jadi santai, dan kebawa ke kelakuan dan kata-kata yang keluar. Semuanya jadi lebih indah. Hehehehe...
Padahal gue selalu mencoba mengingat campaign pas tugas DKV dulu. Gue ambil judul : Jangan lupa tertawa! Hal ini selalu mengingatkan gue untuk membuat hati ceria selalu. Hehe. Seperti juga tertulis di Buku Suci "Hati yang gembira adalah obat"
Yup!bangettt!!
Setiap gue ketemu hal yang bikin hidup jadi stuck, gue selalu mencoba mengingatkan hati dan pikiran gue. Tapi.. hasilnya kadang lamaa banget baru kerasa. Ga mudah bikin hati jadi tertawa.
Hati yang senang membuat pikiran tenang. Hasilnya adalah menjalani segala sesuatunya dengan santai dan baik, begitu juga kita bisa mengkomunikasikan segalanya dengan lebih enak. Jadi damai tenteram dan bahagia. Yup! Selalu berusaha untuk bisa menjalani semuanya sejalan. Hati, pikiran, perbuatan dan perkataan. Sinergi yang sangat mengagumkan!
Kacamata gitta melihat sebuah hal yang sangat sejalan dan bisa saling mendukung bahkan menjatuhkan. Suasana hati dan pikiran menjalankan setiap perbuatan dan perkataan kita.